LOLA

Lola berjuang mati-matian untuk melindungi adiknya, Arlo, dari segala kesulitan. Salah satunya dengan bekerja di club malam sebagai Pole dancing.

Ia menunjukkan keberanian dan keteguhan hati seorang kakak dalam melindungi adiknya. Meskipun menghadapi malam tragis yang mengubah hidup mereka, Lola tetap kuat dan penuh tekad untuk melindungi adiknya.

Seiring berjalannya waktu, Lola mendapat dukungan dari banyak orang yang membantunya dalam proses penyembuhannya, termasuk seorang ibu yang penuh kasih sayang dan juga teman-temannya.

Namun, suatu hari Lola mengalami pelecehan seksual dan ditinggalkan oleh orang tuanya, yang menyebabkan dirinya mengalami trauma dan kecanduan obat-obatan terlarang.

Tak hanya itu, Arlo juga kabur dari rumah karena ibunya memotong rambutnya menjadi pendek, dan dibebani dengan harapan ibunya yang memaksanya menjadi seorang laki-laki.

Arlo pun depresi dan kabur dari rumah, di tengah perjalanan Arlo ditabrak mobil. Keesokan harinya Arlo tewas, dan ibunya menyalahkan Lola karena membuat Arlo menderita hingga mati.

Setelah kematian Arlo, Lola merasa terpuruk dan depresi serta masih kecanduan obat untuk menenangkan hatinya. Namun, dengan dukungan dari orang-orang terdekat dan proses rehabilitasi yang intensif, Lola mulai melihat sinar harapan untuk mengatasi kecanduannya.

Selama proses pemulihannya, di Gereja, Lola menghadapi konfrontasi yang menyakitkan dengan masa lalu yang kelam, termasuk trauma yang disebabkan oleh ayah tirinya.

Pertemuan dengan konflik batin ini menjadi ujian sejati baginya dalam menghadapi rasa sakit yang terpendam dan mencari solusi untuk melanjutkan kehidupannya dengan lebih baik.

Dengan berbagai kejadian buruk yang menimpanya, hingga keluarga pun tak lagi bisa menjadi pelindung dan tempat yang aman. Akankah Lola berhasil sembuh dari traumanya?